Modifikasi Kijang Super ‘Si Penjual Batagor’, Fokus di Sektor Audio

  Sahabatotomotif99Besutan konsep modifikasi yang tertuang pada Toyota Kijang Super lansiran tahun 1995 ini memang nampak sederhana, namun siapa yang tahu bahwa pengaplikasiannya penuh jutaan makna serta perjuangan di dalamnya.



Mari kita kesampingkan terlebih dahulu soal ulasan berbagai penyematan part kastem yang terpasang pada mobil ‘menolak tua’ tersebut, lalu beralih sedikit ke sebuah cerita bagaimana sang owner ini mampu berjuang ‘from zero to hero’, mulai dari 0 hingga memiliki Kijang yang kini sudah dimodifikasinya sedemikian rupa.


Diakui Roby (sang owner) bahwa sebelumnya, jangankan untuk terjun mengikuti kontes modifikasi, memiliki mobil saja sudah merupakan impian besar buat dirinya. Namun, kegigihannya dalam menjajakan makanan Batagor di wilayah Bandung, mulai dari mendorong gerobak keliling sampai dikejar-kejar petugas sudah dialaminya.


“Saya juga sempat menjadi sopir pribadi, lalu kemudian memutuskan untuk kembali berprofesi sebagai seorang pedagang Batagor. Sampai suatu waktu, Batagor saya mulai ramai digemari pelanggan dan saya memutuskan untuk measok ke pedagang Batagor lain, melalui sistem bagi hasil,” kisah Robi.


Disanalah kemudian, kata dia, benih kejayaan muncul. Batagor buatannya diserbu pelanggan hingga memutuskan untuk memajukan usahanya. “Dari situlah peningkatan terus terjadi, sampai saya memiliki katering, membangun kos-kosan hingga kemudian sayapun mampu membeli mobil yang saya suka yakni Kijang ini,” tandasnya.


Toyota Kijang Super ini awalnya berwarna dasar silver. Berkat rezeki yang dia kumpulkan, Roby akhirnya mampu merombak secara bertahap mulai dari merubah cat, ganti velg, rombak interior hingga penyematan kosmetik audio di mobil tersebut.


“Terjun di dunia otomotif, otak bisnis saya masih terus berjalan. Sampai akhirnya saya gabung di Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI) Bandung. Disini selain menjadi ajang silaturahmi dan mengikat kekeluargaan, sayapun tak malu menjajakan bisnis saya kepada mereka hingga mobil saya ini dikenal dengan nama Kijang Batagor,” papar Robi.


Karena menurut Robi, dunia otomotif itu adalah dunia bisnis. Jadi mereka tetap menjajakan bisnis mereka seperti menjual part, aksesori dan lain sebagainya.


Robi juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh rekan yang telah mensupport dirinya. Karena menurutnya, Robi belum tentu bisa berdiri seperti sekarang ini tanpa ada support dari rekan-rekan semuanya, terlebih lagi kepada TKCI Bandung.


Saya sudah 5 tahun gabung di TKCI Bandung disana juga sudah banyak rekanan serta saudara. Silaturahmi tetap berjalan, bisnis jadi lebih lancar dan mereka tak mungkin lupa dengan Batagor buatan saya, hahaha..,” selorohnya.


Seiring waktu, Robi pun kerap mengikuti kontes modifikasi apapun di wilayah Bandung. Terlebih lagi kontes Indonesia Automodified (IAM) ini. Robi selalu terjun, jika event IAM ini diadakan khsusunya di kota Bandung.

Bicara menyoal besutan kastem yang paling menonjol pada Kijang ini adalah di sektor audio. Pasalnya, Kijang ini sudah mengumpulkan sebanyak puluhan tropi sesuai dengan kategori yang dikejar. Di ajang IAM MBtech Bandung 2019, mobil ini berhasil menyabet tropi The IAM Rep serta Knockout Install.


Robi mengatakan, mobil ini sudah 5 tahun mengikuti gelaran kontes, mulai dari 2 sub, 4 sub, 6 sub sekarang sudah mencapai 12 sub. Kini seisi ruangan kabin sudah padat terjejal dengan perangkat audio. Powernya menggunakan soundtream SE64 21 watt.

“Selain sub woofer yang terpasang, saya juga tambahkan mini bar di depan, monitor LCD 12 inci di tiap pintu, TV besar di tengah (LED 42 inci), PS 3, serta penambahan audio,” kata Robi.


Pada ruang bagian dalam, seluruh jok penumpang dirubah menjadi entertain. Kemudian pada jok depan, panel-panel, dasbor sudah dibalut dengan MBtech Superior berwarna hitam.


Di sektor interior, Robi hanya mengganti warna dasar Kijang ini dari warna abu-abu lalu direpaint yellow cyralic silver. Kemudian untuk pelek menggunakan Velg OZ Opera R16″.


“Kalau untuk mesin, saya hanya ganti karburator. Kemudian aki saya pasang 2 buah agar bisa menampung daya listrik pada audio. Dinamonya juga sudah saya ganti karena juga memerlukan watt besar. Kalau untuk budget, karena sistemnya bertahap maka sekitar Rp. 100 an lah,” tuntasnya.


 


Komentar

Postingan Populer